Wednesday, July 25, 2007

merdeka!!!

gak kok.
gw gak mau bahas ultah indonesia.

dua hari belakangan ini gw beberapa kali ketemu anak2 muda yang lagi nyari sumbangan buat acara 17an bulan depan.
dasar anak muda jaman sekarang!
gak creatip!
gak mau susah dikit!

entah darimana tren ini muncul.
yang pasti sih gak ada bagus2nya.
malu dong sama orang2 yang udah mengorbankan hidupnya demi sebuah kata 'merdeka'.
dan ternyata apa yang mereka perjuangkan hanya dibikin 'mudah' oleh generasi muda sekarang?

plisdeh!

[v]

Sunday, July 22, 2007

alang kecil

Whuih...
lama ya gak posting.
gw merasa waktu buat diri gw sendiri sangat-sangat berkurang.
kalau boleh pinjem istilah dari mas tukul arwana, jadwal kegiatan gw tuh sangat padat merayap.
maklum deh, gw jadi double agent sekarang. [kayak detergent aja yaa...]
nah, terinspirasi dari sebuah kisah seorang teman, gw iseng-iseng nulis ini.
gw sih merasa ini cupu banget.
tapi boleh kan...
***

Key menatap kosong ke luar jendela.
Semua yang ia lihat berlalu begitu cepat, seiring berlalunya bus yang sedang ia tumpangi.
Seandainya saja kesedihan ini bisa berlalu secepat itu.

Key duduk terdiam.
Air matanya sulit ia bendung.
Nanar matanya menatap laki-laki yang berjalan meninggalkannya.
Dan sembilu itu bagai tertarik dari dadanya.

Key masih juga menatap kosong.
Terhampar alang-alang di sepanjang jalan.
Hanya alang-alang.
Tidak ada yang lain.
Aku ingin jadi alang-alang.
Tidak.
Hanya satu dari alang kecil.
Kecil dan sendiri.
Dan hanya bumi yang meniupkan nafas.

'Tidak Key! Ini sudah menjadi jalan hidup kita.'
'Tapi Bi...'
'Sudahlah Key, ini berat juga buat aku.'
'Lalu...'
'Ssstt...'
Dan sembilu itu bagai tertancap dalam dadanya.

Key menatap kosong.
Tidak satupun dapat ia lihat karena hari sudah gelap.
Aku ingin menjadi satu dengan kegelapan.
Dimana hanya suara nafaskulah yang dapat aku dengar.
Aku tidak peduli apakah kegelapan itu akan menguak kebenaran.

'Bi, aku kangen...'
'Iya Key, ada hal yang ingin aku bicarakan.'
'Apa Bi?'
'Kita ketemu di tempat biasa ya.'
'Serius amat Bi?'
Klik!

Key masih bersatu dengan kegelapan.
Ada perasaan aneh menyusup.
Kecil.
Tapi amat menusuk.
Seperti gema suara dari masa lalunya.
Membuat tersenyum.
Membuat menangis.

Key mencoba melihat dalam kegelapan itu.
Dan ia hanya melihat wajahnya terpantul di jendela.
Jendela yang membatasi dirinya dengan kegelapan.
Key mencoba tersenyum.
Apa yang ia lihat bukanlah dirinya.
Key merasa logikanya sudah runtuh.

Berkeping-keping.
Bicara saja tidak karuan.
Dunianya berbeda.

'Aku sayang kamu, Key.'
Dan kata-kata itu menjadi sembilu.

[v]